Rizky Ridho Pratomo

Jika Aku Terkena Musibah, Siapakah yang Akan Membantuku?

Siapapun akan terkena musibah, entah itu sekarang atau nanti. Aku berharap aku tidak terkena musibah. Tetapi, who knows? Tuhan selalu memberikan kejutan yang luar biasa – dalam artian apapun. Dan itu terjadi pada salah satu keluarga harmonis di Brisbane Australia.  Baru-baru ini, aku selesai membaca buku Will to Live. Buku ini sungguh menakjubkan dan inspiratif. […]

Jika Aku Terkena Musibah, Siapakah yang Akan Membantuku? Read More »

Dear Warga Kampung Bayam, Terima Kasih dan Lanjutkan Perjuangan!

Pertama kali berkunjung ke Hunian Sementara (Huntara) Kampung Bayam, aku seperti berada di oase di tengah padang pasir. Waktu itu, aku ditemani oleh temanku untuk melihat situasi di Kampung Bayam untuk acara organisasiku. Plang bertuliskan Jakarta Habitat menghiasi pintu masuknya. Aku melihat sekeliling, rasanya ini seperti kampung biasa. Lalu, kenalanku mengarahkanku untuk masuk ke gang

Dear Warga Kampung Bayam, Terima Kasih dan Lanjutkan Perjuangan! Read More »

Sudah Waktunya Para Pakar Turun Gunung

Profesor Rhenald Kasali, Guru Besar di bidang manajemen, dalam salah satu postingan-nya menyinggung satu topik yang cukup menggelitik, yaitu influencer. Saat ini, influencer memang menjamur di Indonesia. Banyak orang yang ingin menjadi influencer selain imbal ekonomi, mereka memiliki pengaruh yang besar.  Ini bisa dibuktikan dengan pemerintah mengundang influencer ke Ibu Kota Negara (IKN) sebagai bagian

Sudah Waktunya Para Pakar Turun Gunung Read More »

Siapa yang Disebut Sebagai Rakyat oleh Pejabat?

Sering kali kita mendengar kata “rakyat,” terutama saat pemilihan umum (pemilu) di mana banyak pejabat mengklaim berbicara atas nama rakyat. Namun, dari sudut pandangku sebagai bagian dari rakyat, aku justru bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang disebut rakyat? Bagi sebagian orang, kata ini terasa abstrak dan memiliki makna yang berbeda-beda. Siapa itu Rakyat? Secara umum, setiap warga

Siapa yang Disebut Sebagai Rakyat oleh Pejabat? Read More »

Tak Ada Salahnya untuk Istirahat

Istirahat. Mungkin kata ini tabu di masyarakat yang menghamba pada budaya hustle. Ya, budaya yang membuat kita mengambil dua sampai tiga pekerjaan untuk mempercepat lini masa cita-cita kita. Aku juga melakukan itu, jadi apakah aku punya dorongan moral untuk mengatakan berhenti sejenak untuk istirahat? Justru aku punya dorongan moral tersebut karena aku telah merasakannya selama

Tak Ada Salahnya untuk Istirahat Read More »

Bijak Menggunakan Hak Memilih Paslon Dalam Pilkada

Kontestasi pemilu kepala daerah (pilkada) telah berjalan. Masing-masing pasangan calon (paslon) berkampanye di banyak titik di daerah. Ada yang masuk gorong-gorong atau berkumpul di satu auditorium untuk “berdialog” dengan warga. Pada intinya, masa kampanye ini digunakan untuk meningkatkan elektabilitas setiap paslon. Karena aku di Jakarta, aku akan fokus pada kontestasi di daerah yang bukan lagi

Bijak Menggunakan Hak Memilih Paslon Dalam Pilkada Read More »

Pendidikan adalah Tentang Berkarya Bukan Hanya Gelar

Pendidikan. Sebuah kata magis yang menjadi harapan akan perubahan dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan politik. Pendidikan mungkin jadi satu-satunya jalan keberhasilan bagi orang-orang yang mendambakan keluar dari jerat kemiskinan. Riset dari Indikator Politik Indonesia tahun 2022 lalu menemukan bahwa 82,1% orang tua ingin anaknya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi setelah lulus Sekolah Menengah Atas

Pendidikan adalah Tentang Berkarya Bukan Hanya Gelar Read More »

Perkembangan Kecerdasan Buatan: Perlunya Garis Batas

Pernah suatu hari aku mengeluh kepada mentorku soal Turnitin. Waktu itu, kasusnya adalah bahwa masih terdapat beberapa persen kemiripan dalam tulisan hasil project kami. Padahal, aku pikir kemiripan antar kata adalah hal yang wajar, dan tidak seharusnya itu jadi masalah. Sampai sekarang, aku tidak paham bagaimana cara kerja Turnitin tersebut. Well, karena Turnitin “dianggap” objektif,

Perkembangan Kecerdasan Buatan: Perlunya Garis Batas Read More »

Menjadi Seorang Esensialis: Melindungi Aset Paling Berharga Kita

Menjadi seorang esensialis berarti kita tahu prioritas dan berani melakukan trade-off. Namun, kita kadang dihadapkan pilihan untuk mengiyakan setiap kesempatan yang masuk. Tapi, gimana kalau itu justru membebani kita? Aku tidak akan menghakimi siapapun yang mengatakan “Ya” dalam setiap kesempatan. Akupun masih sering mengucapkan kata ajaib tersebut. Banyak kesempatan yang tidak boleh kita lewatkan. Kita

Menjadi Seorang Esensialis: Melindungi Aset Paling Berharga Kita Read More »